Jumat, 02 November 2012

Asta Brata

Asta Brata merupakan 8 sifat inti seorang pemimpin dalam tradisi Jawa. Sikap yang harus dimiliki oleh penguasa jika ingin rakyat yang dipimpinnya menjadi tentram dan sejahtera. Asta Brata yang dalam terjemahan bebas; delapan ajaran utama tentang kepemimpinan, merupakan petunjuk Sri Rama kepada adiknya yang akan dinobatkan sebagai raja Ayodya. Secara simbol, Asta Bratamerupakan sifat-sifat mulia yang di ambil dari alam semesta dan patut untuk dijadikan pedoman bagi seluruh pemimpin negeri ini.
Asta Brata merupakan kebijaksanaan turun-temurun yang diselipkan dalam artefak-artefak Jawa, salah satunya melalui kesenian Wayang atau Ketoprak. Banyak makna yang mengacu pada jalan pencerahan yang akan menuntun siapapun, khususnya para pemimpin jika berhasil memahami esensi falsafah Asta Brata ini. Kebijaksanaan dan keselamatan merupakan inti pemahaman yang akan didapatkan seorang pemimpin jika mempelajari dan mempraktekkannya.
Delapan sifat pemimpin menurut falsafah Asta Brata antara lain:
1. Laku Hambeging indra
Seorang yang dipercaya menjadi pemimpin, hendaknya mengusahakan kemakmuran bagi rakyatnya dan dalam segala tindakannya dapat membawa kesejukan dan kewibawaan yang seperti bintang. Maknanya, seorang pemimpin haruslah kuat, tidak mudah goyah, berusaha menggunakan kemampuan untuk kebaikan rakyat, tidak mengumbar hawa nafsu, kuat hati dan tidak suka berpura-pura. Seorang pemimpin haruslah adil seperti air, yang jika di seduh di gelas akan rata mengikuti wadahnya. Keadilan yang ditegakkan bisa memberi kecerahan ibarat air yang membersihkan kotoran. Air juga tidak pernah emban oyot emban cindhe “pilih kasih” karena air akan selalu turun ke bawah, tidak naik ke atas.
2. Laku Hambeging Yama
Pemimpin hendaknya meneladani sikap dan sifat Dewa Yama, dimana Dewa Yama selalu menegakkan keadilan menurut hukum atau peraturan yang berlaku demi mengayomi rakyatnya. Harus menindak tegas abdinya, jika mengetahui abdinya itu memakan uang rakyat dan mengkhianati negaranya. Dewa Yama memiliki sifat seperti mendung (awan), mengumpulkan segala yang tidak berguna menjadi lebih berguna. Adil tidak pilih kasih. Bisa memberikan ganjaran yang berupa hujan dan keteduhan. Jika ada yang salah maka akan dihukum dengan petir dan halilintar.
3. Laku Hambeging Surya
Seorang pemimpin yang baik haruslah memiliki sifat dan sikap seperti matahari (surya) yang mampu memberi semangat dan kekuatan yang penuh dinamika serta menjadi sumber energi bagi bumi pertiwi. Sifat matahari berarti sabar dalam bekerja, tajam, terarah dan tanpa pamrih. Semua yang dijemur pasti kena sinarnya, tapi tidak dengan serta merta langsung dikeringkan. Jalannya terarah dan luwes. Tujuannya agar setiap manusia sabar dan tidak sulit dalam mengupayakan rejeki. Menjadi matahari juga berarti menjadi inspirasi pada bawahannya, ibarat matahari yang selalu menyinari semesta.
4. Laku Hambeging Candra
Pemimpin hendaknya memiliki sifat dan sikap yang mampu memberikan penerangan bagi rakyatnya yang berada dalam kebodohan dengan wajah yang penuh kesejukan seperti rembulan (candra), penuh simpati, sehingga rakyat menjadi tentram dan hidup dengan nyaman. Rembulan juga bersifat halus budi, terang perangai, menebarkan keindahan kepada seisi alam. Seorang pemimpin harus berlaku demikian, menjadi penerang bagi rakyatnya.
5. Laku Hambeging Maruta
Maruta adalah angin. Pemimpin harus menjadi seperti angin. Senantiasa memberikan kesegaran dan selalu turun ke bawah melihat rakyatnya. Angin tidak berhenti memeriksa dan meneliti, selalu melihat perilaku manusia, bisa menjelma besar atau kecil, berguna jika digunakan. Jalannya tidak kelihatan, nafsunya tidak ditonjolkan. Jika ditolak ia tidak marah dan jika ditarik ia tidak dibenci. Seorang pemimpin harus berjiwa teliti di mana saja berada. Baik buruk rakyat harus diketahui oleh mata kepala sendiri, tanpa menggantungkan laporan bawahannya. Biasanya, bawahan bagitu pelit dan selektif dalam memberikan laporan kepada pemimpin, dan terkadang hanya kondisi baik-baiknya saja yang dilaporkan.
6. Laku Hambeging Bumi
Pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat utama dari bumi, yaitu teguh, menjadi landasan pijak dan memberi kehidupan (kesejahteraan) untuk rakyatnya. Bumi selalu dicangkul dan digali, namun bumi tetap ikhlas dan rela. Begitu pula dengan seorang pemimpin yang rela berkorban kepentingan pribadinya untuk kepentingan rakyat. Seorang pemimpin haruslah memiliki sikap welas asih seperti sifat-sifat bumi. Falsafah bumi yang lain adalah air tuba dibalas dengan air susu. Keburukan selalu dibalas dengan kebaikan dan keluhuran.
7. Laku Hambeging Baruna
Baruna berarti samudra yang luas. Sebuah samudra memiliki wawasan yang luas, mampu mengatasi setiap gejolak dengan baik, penuh kearifan dan kebijaksanaan. Samudera merupakan wadah air yang memiliki sifat pemaaf, bukan pendendam. Air selalu diciduk dan diambil tapi pulih tanpa ada bekasnya. Seorang pemimpin harus mempunyai sifat pemaaf, sebagaimana sifat air dalam sebuah samudra yang siap menampung apa saja yang hanyut dari daratan. Samudra mencerminkan jiwa yang mendukung pluralisme dalam hidup bermasyarakat yang berkarakter majemuk.
8. Laku hambeging Agni
Pemimpin hendaknya memiliki sifat mulia dari api (agni), yang selalu mendorong rakyatnya memiliki sikap nasionalisme. Seperti api, berarti pemimpin juga harus memiliki prinsip menindak yang bersalah tanpa pilih kasih. Api bisa membakar apa saja, menghanguskan semak-semak, menerangkan yang gelap. Bisa bersabar namun juga bisa sangat marah membela rakyatnya jika dizolimi dan tetap memiliki pertimbangan berdasarkan akal sehat dan bisa dipertanggungjawabkan.
Jika kita melihat para pemimpin Indonesia saat ini, sudahkah sesuai dengan falsafah Asta Brata di atas? Jika belum, hendaknya beliau para para pemimpin negeri ini segera berubah agar segala konflik dan permasalahan negeri ini segera bisa diselesaikan. Karena bagaimanapun juga saat ini rakyat sudah terlalu banyak menderita dan butuh perubahan.

Selasa, 03 April 2012

Bandara Sultan Thaha - Jambi

alur cerita perjalananku. setelah proyek Bandar Udara Bungo, saya pelatihan di Jakarta...dan langsung masuk di area kerja baru. tetep di lingkungan Bandar Udara Sulthan Thaha - Jambi. datang sejak tanggal 9 Maret 2012. nyuwun doa nya semoga, tidak terkendala dan menjadi barokah. tidak bisa nulis apa2....sebagai pengingat catatan aja.

Kamis, 15 Desember 2011

Muara Bungo

Proyek Pertama di Palembang... terkirim dr Palembang ke Jambi... perjalanan 6 jam. baru tau kalo perjalanan dengan travel menggunakan kijang innova. Jangan pernah duduk paling belakang, bisa mabuk. dah sopirannya gak enak... tambah lagi jalannya krng bagus pula. dari Jambi, ke Muara Bungo... perjalanan juga 6 jam lagi. pake innova, lumayan bagus sopirnya... lebih enjoy meski jalan jg ada yg rusak sana-sini. ini proyek Perdanaku di Divisi II - Palembang. mugo2 tansah nggowo Barokah, dunia akherat. duh Gusti... kulo nyuwun lindunganNYA. hanya Padamu aku berserah diri utk lbh mengenal MU. *** bingung, bikin coretan apa... ***

Selasa, 01 November 2011

kehidupan Baru di Palembang

Alhamdulillahirrobbil 'alamin... Barokallah...Barokallah...Barokallah... Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad.. Bismillahirrohmanirrohiim... Aku panjatkan Puji Syukur atas smua nikmat yg sangat banyak, sehingga aku jd silau dan sampek gak sadar bahwa btapa besar akan Karunia yang Allah berikan kepadaku. Astaqfirullah... Aku pergi ke Palembang, berangkat tgl 29 Oktober 2011, dengan niatan Ibadah... smoga dpt rejeki yg Barokah, dan smoga barokah selalu menyertai setiap apa yg kulakukan... smoga banyak manfaatnya untuk semua. Solawat serta salam selalu aku sampaikan utk junjunganku Kanjeng Nabi Muhammad, Rosullullah yg dengan safaatnya bisa membawa aku lebih baik lagi dengan selalu mengikuti jejak Beliau. Dengan awalan Bismillah = menyebut Asma Allah, yang Maha Rohman dan yang Maha Rohiim atas semua makhluknya. semoga langkah-langkahku selalu dpt Pertolongan dr Allah, Hati ku selalu ditunjukkan, dibuka dan di tentramkan... selalu diberi kemudahan atas semua langkah langkahku. Ya Allah, aku berjalan dg niatan ibadah semoga ini menjadi langkah supaya aku bisa menemukan dan kenal dengan Gustiku. laku ndonyaku...minongko jembatanku mlangkah nang akherat. Sirotol Mustakhim ku sa'iki... mugo2 tansah isok lurus langkahku. amien..amien... ya Robbal 'alamin.

Selasa, 20 September 2011

Sudut Pandang...


Alhamdulillahirrobbil 'alamin... kita tasih diparingi sehat, seger kwarasan.
Seger = sehat lan bugar jasmanine, kwarasan = waras, sehat pikire.
mergo salah siji sing paling membedakan dan membuat manusia itu menjadi makhluk sempurna adalah punya Akal Pikiran.
jadinya terjadi pemikiran yang kiranya bergesekan, berselisih malah sampek bertentangan meski arah yg dituju sama... itulah INDAHNYA DUNIA. Allahu Akbar...

Dari keragaman cara pikir itu, makanya Dunia jadi Hidup.
Sudut Pandang disini yang menjadikan kita berbeda, meski sasaran sama...akhirnya tercipta jalan yang berbeda pula.
Makanya selalu iktiar dan ikuti pedoman yang ada (kitape, yo kitab teles yo kitab garinge)ben bener dalane...

Syare'at = iku koyok sing di contohne simbahku, ojok mangan ngarep lawang...masio ra ngerti maksute, dilakoni wae insyaAllah slamet.
Hakekat = iku sing ngoncek'i maksut sak temene opo'o gak entuk mangan ning ngarep lawang..??? (nah ini terjadi pemikiran yg byk skali sudut pandange).
Ada yg mengartikan biar gak ketabrak orang lewat, ada yg mengartikan gak sedap dipandang orang dg gaya suka pamer, dan masih byk yg lain.
Kita gak tau yang benar yang mana, tapi jk dilakukan dengan niatan yang baik... insyaAllah diparingi slamet, entah itu gak ditabrak ataupun gak di pikir sombong atau juga untuk yang lain.

Pentingnya sudut pandang itu perlu yang namanya belajar dan mengolah pola pikir.
Kita Sadar namanya manusia ada batasnya, tapi bukan berarti kita membatasi untuk berfikir dan belajar....

Semua di Dunia ini ada Gusti Allah, di Pohon ada Gusti Allah tp bukan Gusti Allah di Pohon. --> Beda banget, makanya perlu kehati - hatian yg disebut pola pikir dan cara berpikir.

Duh Gusti Allah, saya hanya coba belajar...dan terus belajar, semoga diberi Hidayah atas Kebesaran Mu. Ampuni atas smua salah dan dosaku.
Hambamu ini yang selalu salah, dan pingin belajar Haq (yang Benar) atas ilmu yang Gustiku wedarkan... kulo nyuwun diparingi ilmu Katon ugi Ilmu ingkang mboten Katon.
Kulo nyuwun di ijabahi... Lahaulawala huwata ila billahil 'aliyyil 'adzim.
Bismillahirrohmanirrohiim... madep mantep tetep tan keno owah.

Kamis, 15 September 2011

COBA KU...


Allahu Akbar...
Subhanallah...
Alhamdulillah...

Setelah ktemu dr berbagai sisi, aku harus menyadari bahwasannya ini memang tukone aku sing kudu sabar...emang iki tebuse kesalahanku sing wingi-wingi.

Duh Gusti Allah, kulo nyuwun duko..., kulo nyuwun disepuro sedoyo kalepatan kawulo, kulo nyuwun diparingi Hidayah mugi-mugi urip kulo tansah Manfaat lan Barokah.

Pancen wis wancine, kudu mlaku dhewe...
Durung poro mesthi wong urip kuwi nemoni bejo, sak bejo bejaning kawulo sing paling bejo kuwi wong kang TANSAH ELING LAN WASPODO.

Mulo Gusti, kulo Alhamdulillah...matur suwun sanget.
Panjenengan Kapurih paring emut dumateng Kawulo...ingkang kathah duso kulo.
Ya Rohman..Ya Rohiim... hanya Kulo Sujud dumateng Panjenengan Gusti ALLAH.
Sujud kulo rupi Syukur, rupi Ibadah, rupi Sembah Nuwun, nggih rupi2 lintunipun...ingkang sarwo Endah lan Sae.
mugio Kulo tansah diparingi Syukur Nikmat Panjenengan.

tanggal 15 September 2011 - mugio dadi awal kulo mutusaken.
mugio kathah berkah amargi sak puniko malem Jum'at Pahing (awal dino 40).
Bismillahirrohmanirrohiim... mugi2 mbeto Barokah.
amien...ya robbal 'alamin.

Minggu, 11 September 2011

Roda yang Berputar...


sekedar celotehanku...

ada kalanya kita merasa kurang bersyukur atas semua yg kita miliki, krn kita sering menatap kedepan dan mendengar yg enak dan berkhayal yang indah...
ada teman bilang : mas kabeh urip nang ndunyo kuwi jenenge Ujian.
dalam hati aku ada sedikit membantah...meskipun meng iyakan perkataannya.

kalo gitu aku mau ujian berupa "kekayaan", "kesehatan" dan "kenikmatan".
karena selama ini yg aku lihat dr temen2 jg orang kebanyakan sasaran dlm hidup itu antara lain spt yg diatas.

ada inspirasi lain stelah liat dan kumpul ama pak slamet, pembuat warangka keris dr Geneng II di Jombang.
saya tdk pernah bertanya mslh masa lalu atau yg lain, tp melihat aja dr jauh tanpa bertanya apa yg dirasakan.
dengan kios kecil, dia sptnya menikmati apa yg dirasakan hidup.
apa dia gak ingin kaya..???
jawabannya manusiawi : amat sangat kepingin...
tp dengan kondisi dan keadaan nya spt itu, dia menciptakan namanya kekayaan sendiri.
dengan hidup tenang, sehat dan bisa beribadah menurutnya kekayaannya yg sudah sempurna... Alhamdulillah...

Kekayaan dan Kesuksesan itu adalah sasaran thd tolak ukur si manusia itu sendiri.
dsitu ada nafsu yg berperan, jk di kendalikan dg baik artinya "motifasi" diri untuk berbuat lebih baik.
juga ada rasa syukur yg berperan sbg kontrol akan tindakan yg dilakukan supaya jalan dan arahnya bisa bener dan di ridhloi.
knapa kok diridhloi..?
arti di ridhloi, meski dasarnya kita makhluk individu (setiap langkah hidup kita sangat berpengaruh thd kita sendiri / berefek ke kita sendiri) kita tdk bisa lepas bahwa kita adalah makhluk sosial (perlu hubungan atau interaksi dg yg lain, ada yg bilang hablum minannas) --> jd setiap pergerakan / aktivitas jangan sampai merusak atau berpengaruh buruk kpd yg lain krn pasti berefek yg tidak baik pula bagi diri kita.

baru aku sadar, ternyata kmaren saya dpt ujian ini sptnya tidak lolos...
Alhamdulillah, ALLAH mengingatkan aku di dunia... supaya aku bisa koreksi dan mensyukuri atas smua nikmat yg Allah berikan.
Alhamdulillah ya Allah, Astaqfirullah....
Bismillah...mugi-migi kulo gadhah urip tansah manfaat ke semuanya.